Gallery

header ads

Haruskah Berbagi Masalah Hubungan di Facebook?

Haruskah Berbagi Masalah Hubungan di Facebook?PERTENGKARAN antarpasangan di Facebook belakangan meningkat. Melemparkan sindiran dan kritik pedas soal kekecawaan kepada pasangan dianggap bukan lagi konsumsi domestik (rumah tangga/hubungan kekasih).

Fenomena masyarakat sekarang, Facebook menjadi alat untuk memperluas pergaulan. Nyatanya, situs pertemanan kreasi Mark Zuckerberg ini dimanfaatkan dengan begitu luasnya hingga mengarah ke privasi seseorang. Bagaimana jika Facebook dijadikan media pelampiasan kemarahan saat Anda dan pasangan sedang bersitegang? Bisa jadi penyebabnya karena ada pergeseran pandangan tentang makna pernikahan.

“Dari era Victoria hingga tahun 1950-an, pernikahan dipandang sebagai sumber keselamatan dari dunia yang ganas, "kata Michael Vincent Miller, psikolog dan penulis Intimate Terrorism: The Crisis of Love in an Age of Disillusion. Berjuang untuk pandangan ideal itu, katanya, berarti menjaga pendapat Anda yang berbeda, “Menjaga keharmonisan di hadapan publik," tambahnya seperti dilansir Your Tango.

Sebagai tandingan, pada tahun 1960-an dan 1970-an masyarakat diantar pada keterbukaan pandangan baru tentang pasangan suami istri, “Pandangan ideal tahun-tahun sebelumnya mulai ditinggalkan," katanya. Gagasan bahwa pasangan harus menunjukkan kebersamaan sepanjang masa menjadi terlihat aneh, bahkan naif.

Kini, representasi populer tentang pernikahan cenderung ke arah pernikahan di mana “Dua orang dengan ego tinggi yang sangat melindungi diri sendiri saat berperang satu sama lain," ujar Miller. "Setiap keinginan adalah usaha mempertahankan nama baik dan menjadi pihak yang benar dengan cara menunjuk pihak lain adalah salah," tukasnya.

Jika pasangan tidak mampu memuaskan Anda, lahir maupun batin, apakah setiap orang harus mengetahuinya lewat Facebook? Adakah manfaat Anda berbagi hal itu?

Memang, kini adalah era terlalu banyak informasi. Orang membuat blog, misalnya, sebagai media ekspresi diri mereka, untuk berbagi berbagai hal pada banyak orang. Untuk menyebarkan informasi diri pribadi dengan sukarela (bahkan bangga), sepatutnya tidak mengatakan begitu banyak tentang hubungan yang sebenarnya. Toh, dunia (atau 400 teman kita di Facebook) tidak terlalu peduli.(ftr)

Sumber: Okezone