SIDNEY - Bahaya pencurian data dari Facebook terus mengintai. Pengguna jejaring sosial pun mulai berpikir untuk mengubah namanya di jejaring sosial untuk menghindari kejahatan dunia maya.
Dalam sebuah survei yang dilakukan di Australia, tercatat dari 1.000 orang pengguna internet, delapan persen diantaranya berniat mengubah nama mereka. Demikian dilansir Newscom, Selasa (9/11/2010).
Penggunaan nama asli, memang pernah dikritisi oleh Chief Executive (CEO) Google, Eric Schmidt. Beberapa waktu lalu, ia pernah memprediksi bahwa di masa mendatang anak-anak akan mengganti nama mereka sendiri di dunia maya untuk menghindari ancaman-ancaman dari penjahat dunia maya.
Survei yang dilakukan oleh One Path itu juga mengungkapkan bahwa identitas telah menjadi isu paling panas di dunia maya.
"Saya pikir ada perbedaan antara apa yang mereka katakan, dan apa yang akan mereka lakukan antara dunia maya dan dunia nyata. Saya tidak berpikir orang benar-benar akan mengubah nama mereka, " kata Professor Matthew Allen dari Curtin University menanggapi hasil survei tersebut.
Survei tersebut, menurut Allen mungkin cuma berupaya untuk memberitahu kita bahwa orang-orang mulai prihatin tentang hal-hal yang berpotensi menyakiti mereka di masa depan.
Allen mengatakan, internet telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Kehidupan nyata seseorang seolah melebur menjadi satu dengan kehidupan online.
"Anda tentu saja akan kesulitan bila memiliki dua identitas satu di dunia maya, satu di dunia nyata," kata Allen. (ugo)
