Jakarta - Saat melihat orang yang dicinta biasanya jantung akan berdebar-debar dan perasaan jadi tidak menentu. Kenapa orang jadi deg-degan jika melihat seseorang yang dicintainya?
Ketika seseorang melihat orang yang dicintainya maka kondisi ini akan sangat erat hubungannya dengan gairah fisiologis secara keseluruhan. Biasanya akan dimulai dengan detak jantung yang meningkat dan tubuh berkeringat.
"Ketika Anda melihat orang yang dicintai maka jantung akan mulai berdetak lebih cepat, hal ini karena adanya hormon adrenalin yang keluar," ujar Dr Reginal Ho, seorang profesor kedokteran dari Thomas Jefferson University Hospital di Philadelphia, Pennsylvania, seperti dikutip dari CNN (What your heart and brain are doing when you're in love), Kamis (19/5/2011).
Dr Ho menjelaskan bahwa saat melihat orang yang dicinta maka otak akan mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenal yang berfungsi mengeluarkan hormon seperti adrenalin, epinefrine dan norepinefrine. Hormon ini akan mengalir melalui darah dan menyebabkan jantung berdebar lebih cepat dan kuat.
Selain itu adanya hormon norepinefrine yang mengatur perhatian serta tindakan untuk merespons akan membuat seseorang merasa lututnya lemas. Dan Orang yang sedang jatuh cinta akan mengalami aktivitas di daerah otak yang memproduksi neurotransmitter dopamin. Seperti diketahui bahwa dopamin dan norepinefiren berhubungan erat.
Dopamin yang diproduksi tersebut akan memberikan seorang perhatian yang terfokus, hasrat, euforia, energi dan motivasi yang kuat untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Meski begitu hal ini juga bisa berbahaya bagi orang yang memiliki masalah jantung serius. Karena jika detak jantung meningkat akan membuatnya menggunakan oksigen lebih banyak, kondisi ini bisa berisiko bagi orang yang memiliki penyumbatan pembuluh darah atau pernah mengalami serangan jantung sebelumnya. Tapi pengobatan tertentu bisa membantu mengurangi risiko yang ada.
Namun jatuh cinta juga memiliki manfaat bagi kesehatan, karena bisa membuat seseorang mengontrol rasa sakit lebih baik, mengurangi kecemasan, lebih optimis dan memandang hidup lebih positif. Kondisi ini tentu saja akan berpengaruh terhadap status kesehatannya secara menyeluruh. (ver/ir)